Senin, 07 Maret 2011

Asal - Usul Rockabilly


Hubungan erat antara musik blues dan musik country bisa ditelusur sejak dari rekaman lagu-lagu country tahun 1920-an. Julukan untuk bintang musik country Jimmie Rodgers adalah blue yodeler atau penyuara yodel bergaya blues. Lagu-lagu hit dari Jimmie Rodgers banyak yang berirama blues, walaupun aransemen dan warna musiknya berbeda dari penyanyi blues kontemporer seperti Blind Lemon Jefferson dan Bessie Smith.
Di sepanjang dekade 1930-an dan 1940-an lahir dua warna musik baru, western swing dan hillbilly boogie. Grup musik Bob Wills and his Texas Playboys merupakan bintang laris dari genre musik western swing yang memadukan cara bernyanyi musik country, teknik steel guitar, dan grup big band berirama jazz. Setelah Amerika Serikat dilanda demam boogie-woogie di tahun 1940-an, penyanyi country seperti Moon Mullican, Delmore Brothers, Tennessee Ernie Ford, dan Maddox Brothers and Rose mulai merekam lagu-lagu dalam warna musik baru yang dikenal sebagai hillbilly boogie. Mereka memadukan gaya bernyanyi dan lirik musik country yang sederhana dengan ritme bass berirama boogie.
Bill Monroe adalah perintis irama musik bluegrass yang merupakan gaya baru musik country yang terdengar sangat konservatif. Lagu-lagu Bill Monroe banyak yang berirama blues, dan sebagian lagi berirama folk balada atau lagu irama musik parlor. Earl Scruggs adalah pemain banjo grup musik pimpinan Bill Monroe yang memperkenalkan petikan banjo yang cepat, sehingga musik yang dihasilkan menjadi bersemangat dan penuh energi. Tempo yang cepat juga merupakan ciri khas rockabilly ditambah pameran keterampilan memainkan alat musik.
Di awal tahun 1950-an, Hank Williams dan Lefty Frizzell yang bergaya musik honky tonk merajai lagu-lagu yang diputar di jukebox. Tema lagu-lagunya kebanyakan tentang pesta, putus cinta, dan ketidakadilan dalam hidup. Musik seperti ini cocok untuk kalangan pekerja yang senang berkumpul di bar untuk melewatkan malam minggu dengan minum-minum, mencari pacar atau teman berkelahi. Suasana meriah seperti ini ternyata lebih pas lagi kalau mendengar musik berirama rockabilly yang memiliki ritme lebih cepat dan lirik berisi luapan emosi secara terang-terangan. Era Hank Williams tidak berlangsung lama karena sang bintang tewas akibat kecelakaan lalu lintas di malam tahun baru 1953. Kecelakaan ini terjadi beberapa bulan sebelum Elvis Presley memulai rekaman di studio Sun.
Elvis Presley tampil memadukan citra generasi pemberontak ditambah gaya liar dalam bermusik Hank Williams dengan karisma remaja James Dean. Wajah tampan, pertunjukan seksi penuh skandal, dan musik yang inovatif menjadikan Elvis sebagai idola baru di kalangan remaja. Musik rockabilly disukai remaja karena lekat dengan citra pemberontak, seksualitas, dan kebebasan dari belenggu formalitas yang diciptakan orang tua dan tokoh masyarakat. Elvis Presley dan genre rockabilly merupakan perintis gaya rock n' roll yang secara khusus dimainkan orang berkulit putih, dan sekaligus menyalakan revolusi budaya yang dampaknya masih terasa hingga sekarang.
Pada 12 April 1954, Bill Haley masuk studio di New York untuk merekam "(We're Gonna) Rock Around the Clock" dalam versi yang lebih berisik dari versi irama country yang pernah dicoba sebelumnya. Bill Haley sebenarnya sudah merekam lagu-lagu berirama rockabilly tiga bulan lebih awal dari Elvis, tapi kalah terkenal. Sehubungan hal ini, penulis dari lembaga Rockabilly Hall of Fame, Alex Fraser-Harrison mengatakan bahwa Elvis didukung staf yang lebih baik dalam soal hubungan masyarakat. Sambutan terhadap lagu "Rock Around the Clock" mulanya cuma biasa-biasa saja, tapi segera menduduki puncak tangga lagu di seluruh dunia setelah dijadikan lagu tema film Blackboard Jungle

Tidak ada komentar:

Posting Komentar