Jumat, 22 April 2011

The Hydrants


Bermula dari puing-puing kelompok bernama Hydra, Wis dan Zio sepakat membangun identitas baru. Bukan hanya nama grup yang diganti menjadi THE HYDRANT, genre musik pula berpindah dari Pop menjadi Rockabilly. Pemilihan Rockabilly sebagai bagian dari jati diri tentu mencengangkan bagi skena musik Nusantara sebab faktanya The Hydrant-lah band paling pertama di Indonesia yang mengusung musik yang salah satunya dipopulerkan oleh Elvis Presley ini.
Demi memperkuat barisan, Marshello serta Morris (adik kandung Zio) diajak serta. Sinergi 4 pria rapi jali berdandan a la remaja era 50′an ini benar-benar bikin banyak metropolitan gempar. Dalam waktu relatif cepat ketenarannya melonjak melambung. Gaya dandan mereka segera menjadi mode masa kini. Rockabilly—karena unik dan sama sekali baru—meraih respek tinggi. Hingga akhirnya pada fajar 2007 band asal Bali ini diajak bergabung ke label mayor EMI Indonesia dan merilis Rockabilly Live.
Saat grafik kemasyhuran terus menaik, Zio dan Morris justru berkeputusan mundur dan memilih berekspresi lewat kelompok musik baru. Kehilangan dua sosok yang memberi warna solid pada identitas The Hydrant tentu menimbulkan guncangan cukup hebat. Syukurnya instabilitas tersebut tak berlangsung lama. Setelah sempat melewati proses bongkar pasang, finalnya dipilihlah Adi sebagai pembetot bas yang baru serta Christoper di departemen drum. Formasi teranyar ini pada Februari 2009 lalu merilis mini album Bali Bandidos yang notabene di beberapa tembang masih didapati partisipasi Zio & Morris.
Bali Bandidos merupakan album penuh The Hydrant ke 3 yang dirilis secara indie, dengan balutan dark rockabilly, album dengan 6 lagu ini sangat kental Rockabilly nya, tidak salah album ini diberi sebutan Rockabilly tanpa ampun!
Setelah release nya Bali Bandidos, dan mendapat pujian di kalangan pengamat terutama majalah Rolling Stone yang mengulas habis sepak terjang album ini di belantika indie music Indonesia. Akhirnya best achievement diraih The Hydrant pada bulan Juli 2009 yaitu mendapat kehormatan untuk tampil di Bazant Pohoda di Slovakia, kesempatan ini digunakan sekaligus untuk promo tour album Bali Bandidos di beberapa negara Eropa, yaitu Slovakia, Austria dan Czech Rep.  Diluar dugaan, The Hydrant mendapat sambutan luar biasa di Eropa, sehingga perjalanan tour diabadikan dalam sebuah film documenter berjudul, ‘Bali Bandidos Eurobilly Tour 2009”. Sukses tour Eurobilly itu berbuah tour Eurobilly kedua tahun 2010, “Eurobilly Tour 2010 Comeback Special” yang akan berlangsung dari bulan Juni hingga Juli 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar